Social Icons

Pages

Rabu, 16 Oktober 2013

Kabarkan Dunia, Banditbandit Budiman Telah Kembali!

Ketiga kepala perampok  terkejut.
                “Mengapa kau membakar rumah ini? Apa karena akan melindungi kami?"
“Bukan. Aku hanya ingin menunjukkan bahwa aku tidak terlibat dengan semua ini. Kejadian malam ini membuatku seolah telah menjebloskan kalian ke dalam perangkap.”
“Jangan bercanda. Apa yang terjadi, kami tidak akan berpikir bahwa saudara Naga Sembilan-lah yang telah memasang perangkap untuk kami. Tunggu. Jangan dibakar.”
Sambil berteriak, mereka meletakkan tangan di belakang punggung untuk menunjukkan bahwa mereka sudah pasrah.
“Kami sudah menyusahkanmu yang telah berbuat baik dan mau berteman dengan kami kaum perampok. Sekarang waktunya bagi kami untuk menyerah. Silakan ikat kami dan serahkan kami kepada petugas kabupaten.”

                                                              ***


Saat Pemerintahan Dinasti Sou, di bawah Kaisar Ki Sou yang sewenang-wenang, kekacauan dan kebusukan merambah keseluruh penjuru negeri. Orang-orang mulai merasa bodoh apabila melakukan pekerjaan yang benar dan wajar, yang pada gilirannya  membuat mereka berkeinginan menghirup udara dunia liar semau mereka. Terbentuknya sarang-sarang perampok di atas gunung tentunya juga akibat kebusukan Pemerintahan Kaisar Sou tersebut.

Namun dalam kelamnya dunia kejahatan ternyata masih berpendar setitik cahaya (atau lebih tepatnya: 108 titik cahaya). Sebagian bandit punya prinsip tidak merampok kecuali kepada pejabat dan orang kaya saja. Bahkan demi tegaknya keadilan, seseorang rela berkorban untuk orang lain. Sehingga Shu Bu, Chin Tatsu dan You Shun tidak habis pikir dengan Shi Shin yang rela membakar warisan leluhurnya selama ratusan tahun demi melindungi mereka; tiga berandalan dari gunung yang baru dikenalnya. Tiga pemimpin perampok yang pernah hendak merampok rumahnya. 

Semua memang sudah suratan dari langit. Keputusan Shi Shin keluar dari zona nyaman, justru membuka jalan untuk menempuh petualangan-petualangan seru dan menegangkan. Satu persatu bertemu bagaikan jodoh, saling menguatkan satu sama lain untuk menjalani takdirnya.

Meski buku ini tak banyak menyajikan aksi laga yang deskriptif, kehadiran karakter- karakter jagoan yang anti-hero sempat menimbulkan ‘sympathy for the devil’. Bahwa mereka merampok bukan tanpa alasan.  Demi bertahan hidup di antara kepungan pimpinan lalim dan para abdi istana yang korup. Mereka pun harus tetap waras di tengah ketidakwarasan. Bahwa keadilan sejati adalah mengubah jeritan menjadi senyum kebahagiaan.  

Shin Suikoden merupakan upaya penuturan ulang Eiji Yoshikawa akan kisah klasik Cina, Suikoden (Batas Air). Buku yang diterjemahkan langsung dari bahasa Jepang ini, merupakan pengobat rindu para penggemar penulis magnus opus Mushashi. Ini adalah kisah Shi Shin dan para bandit budiman titisan 108 bintang yang akan melakukan perubahan besar, meski harus menempuh jalur di luar hukum yang berlaku. Jadi, kabarkan kepada dunia. Para bandit budiman telah kembali!

AW.

============

Judul :             Shin Suikoden Petualangan Baru Kisah Klasik Batas Air (Buku 1)
Penulis:           Eiji Yoshikawa
Penerjemah:      Jonjon Johana
Penerbit:           Kansha Books (a division of Mahda Books) 2011
Tebal:               486 halaman      
ISBN:              978-602-97196-1-1          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text