![]() |
sumber:foto |
Dan ya, pertama yang biasa terlintas di benak kalau dengar frasa ini memang “fiksi
ilmiah”. Padahal tidak ada yang fiksi dalam ilmiah. Semua bisa dibuktikan. Err…
anyways, kita bahas perjalanan waktu dalam buku fiksi ilmiah aja kali yee, secara
saya mendapat tugas mengupas subgenre ini untuk Event Around the Genres in 30 days demi memperingati Milad Blogger Buku Indonesia (BBI) yang ke-4 pada 13 April mendatang.
Tema Perjalanan
waktu dalam karya fiksi ilmiah bisa menjadi tema sentral atau hanya perangkat untuk
menggerakkan cerita. Tema perjalanan waktu dalam fiksi ilmiah fokus pada
keajaiban yang fantastis dan petualangan, maka mereka tidak ambil pusing soal ilmiahnya, meski tidak mengabaikan
sepenuhnya. Sebagian menggambarkan kerumitan alat penjelajah
waktu. They just wanna have fun, actually. Tentu tetap berisi pesan kuat di baliknya
Corak tema
perjalanan waktu dapat diklasifikasi sebagai berikut
- Mengubah Masa Lalu. Dalam genre ini, karakter utama mengunjungi masa lalu untuk mengubah sejarah menggunakan pengetahuan dan/ atau teknologi dari jamannya, untuk kebaikan atau kejahatan, menciptakan alternate history. Contoh: Lest Darkness Fall (1941) oleh L. Spraguee Camp
- Para Penjaga Waktu. Dalam genre ini, sekelompok orang ditugaskan untuk memastikan waktu berjalan ‘seharusnya’ (melindunginya dari perubahan oleh penjelajah lainnya) Contoh: Time Riders (2010-2014) oleh Alex Scarrow
- Mencegah Masa Depan Buruk. Dalam genre ini, karakter utama pergi ke masa depan dan kembali, atau kedatangan penjelajah waktu dari masa depan, yang mengabarkan masa depan yang buruk, maka sang karakter utama harus mengubahnya di masa kini. Contoh Novel Terminator (1985) berdasarkan filmnya oleh Randal Frakes.
- Perubahan yang tak disengaja atau penuntasan. Dalam genre ini, si penjelajah mengunjungi peristiwa masa lalu, atau dibawapaksa ke masa lalu dan mencoba untuk kembali ke waktu yang ditentukan. Namun, si penjelajah mendapati tindakannya telah mengubah masa depan. Contoh: A Sound of Thunder (1952) cerpen oleh Ray Bradbury.
Berikut saya coba kumpulkan sebagian karya bertema perjalanan waktu dari waktu ke waktu
v
Dalam Talmud, ada kisah
Honi HaM'agel, yang ditulis pada 300 AD, Honi tidur selama 70 tahun dan
bangun saat keluarga dan kerabat nya sudah meninggal semua .
v
Dalam mitologi Hindu;
Mahabharata (sekitar 700 SM), menyebutkan kisah Raja Revaita, yang melakukan
perjalanan ke dimensi lain untuk bertemu Brahma. Raja terkejut mengetahui banyak
abad telah berlalu ketika ia kembali ke bumi.
v
De nugis curialium (Abad 12), karya Walter
Map, mengisahkan Herla Raja Briton yang diangkut bersama pasukan berburunya selama
dua abad ke depan oleh Harlequin misterius
v
Urashima Tarō, dongeng tua asal Jepang,
pertamakali muncul dalam kumpulan karya bertajuk: Nihongi (720/ sekitar abad ke-8
dalam penandaan waktu Sastra Asia). berkisah seorang nelayan muda bernama
Urashima Taro, yang mengunjungi istana bawah laut dan tinggal di sana selama
tiga hari. Setelah kembali ke darat, ia mendapati dirinya di tigaratus tahun di
masa depan,
![]() |
sumber: foto |
v
Memoirs of the
Twentieth Century (1733) karya Samuel Madden, berupa serangkaian
surat dari Duta Besar Inggris dari berbagai negara. Dikisahkan, semua surat ditulis
pada 1997 dan 1998, dan menggambarkan kondisi pada jaman itu. Kisah ‘belakang
layarnya’ adalah surat-surat ini adalah kumpulan dokumen yang diberikan kepada sang
penulis oleh malaikat pada 1728.
v
Anno 7603, naskah drama yang
ditulis penyair asal Dano-Norwegia,
Johan Herman Wessel pada 1781, menceritakan dua karakter utama yang dipindahkan
ke masa depan (AD 7603) oleh peri baik.
v A Christmas Carol (1843), karya Charles
Dickens, menggambarkan Ebenezer Scrooge yang diangkut bolak-balik ke momen kehidupannya
oleh serangkaian Hantu untuk mengunjungi Natal Masa Lalu, Sekarang dan Masa
Depan.
v
Paris avant les hommes,
karya seorang ahli botani dan geologi Perancis, Pierre
Boitard (diterbitkan pada 1861 setelah wafatnya), dengan karakter utama yang dibawa
ke berbagai momen prasejarah oleh "lame demon", dan berinteraksi di
dalamnya.
v
The Clock that Went
Backward, cerita pendek yang ditulis Edward Page Mitchell, terbit di New York Sun pada 1881, contoh
lain dari karya awal fiksi bertema perjalanan waktu
v The Time Machine (HG Wells, 1895) berperan memopulerkan konsep perjalanan waktu dan menyajikannya ke imajinasi publik, Beberapa karya awalnya telah menampilkan unsur sugestif perjalanan waktu, meski belum tegas.
v The Time Machine (HG Wells, 1895) berperan memopulerkan konsep perjalanan waktu dan menyajikannya ke imajinasi publik, Beberapa karya awalnya telah menampilkan unsur sugestif perjalanan waktu, meski belum tegas.
v
Looking Backward (1888), oleh Edward
Bellamy, dan News from Nowhere (1890), oleh William Morris,
masing-masing memiliki karakter protagonis yang
terbangun di masa depan utopis sosialis.
v
A Connecticut Yankee
in King Arthur's Court (1889), oleh Mark Twain.
v
Tourmalin's Time
Cheques (1891), oleh Thomas Anstey Guthrie (nama samaran: F. Anstey), adalah cerita
pertama yang mengeksplorasi
paradoks akibat perjalanan waktu.
v
Golf in the Year
2000 (1892), oleh J. McCullough, bercerita tentang seorang yang tertidur pada
tahun 1892 dan terbangun di tahun 2000. Fokus dari buku ini adalah bagaimana
permainan golf akan berubah pada saat itu, tapi banyak tema sosial dan
teknologi juga dibahas, termasuk perangkat yang mirip televisi dan isu kesetaraan
perempuan.
v
Dalam antologi fiksi
ilmiah Far Boundaries (1951), Agustus
Derleth menyebutkkan cerita pendek Missing One's Coach: An Anachronism, written for the Dublin University
Magazine ditulis anonim pada 1838, sebagai karya awal kisah perjalanan
waktu. Bercerita tentang seseorang yang sedang menunggu pelatihnya di bawah
pohon tiba-tiba mendapati dirinya dibawa lebih dari seribu tahun ke belakang .
Tentu banyak lagi karya kontemporer lainnya seperti Slaughterhouse Five (Kurt Vonnegut, 1972), Outlander (Diana Gabaldon, 1992), Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (J.K. Rowling, 1999), The Time Traveler’s Wife (Audrey Niffenegger, 2003), ), How to Live Safely in a Science Fictional Universe (Charles Yu, 2010), 11/22/63 (Stephen King, 2011).
Saya ingin meninggalkan sedikit fakta menarik terkait subgenre ini. Perhatikan beberapa karya yang saya urai di atas memiliki plot yang mirip : karakter utama tertidur panjang dan bangun di masa depan.
Fakta menggodanya, sudah sejak lama NASA meneliti teknologi hibernasi untuk diterapkan kepada astronot-astronot mereka. Diyakini, dengan menidurkan awak ulangalik dalam jangka waktu tertentu saat mengangkasa, sangat memengaruhi efesiensi dan efektivitas misi ke luar angkasa.. So there you go.
============
Baiklah. waktunya Give Away. simpel aja. bagaimana pendapatmu tentang time travel, mungkin atau tidak mungkin terjadi? i mean in reality. sebutkan argumentasimu. biasa aja, tidak perlu saintifik (saya ga bakalan ngerti juga), cuma butuh argumen yang paling unik.sertakan email dan akun Twitter/Facebook setelah menjawab. share juga jawaban kamu di twitter dengan mention ke: @kaisuraz. (hehe..) ada satu buku kolpri untuk 1 pemenang dengan argumen menarik. ongkir kutanggung. Giveaway berakhir pada 13 April 2015. Pengumuman pemenang pada 15 April 2015
mau tanya, ini jawabnya di komentar, postingan, atau twitter? makasih ...
BalasHapusDi sini dan twitter, di tempat lain sgt disarankan
HapusAkuu pertama tau time travel ini dari film yang back to the future. Dari situ jadi penasaran lebih jauh, apa iya sih memungkinkan perjalanan antar waktu. Dan katanya sih emang bisaa.. tapi perjalanannya ke masa depan..
BalasHapusAah jadi pingin baca novel novel perjalanan waktu lagi.. *bongkar timbunan
Sampul hg wells mirip penggambaran buraq ya #eh
Hapustime travel baru baca 2: The Time Traveler's Wife & Ruby Red. Tapi filosofi utama trive travel dengan mengubah masa lalu berarti masa depan berubah.
HapusYap. berubah sesuai tujuan protagonis, tp kalau tdk, brarti to be continued atau malah menggantung.
HapusBelakangan sering lihat konsep time travel yang dipakai itu yang memindahkan ingatan/memori/kesadaran/apalah itu dari diri di masa depan ke masa lalu, di film X-Men Day of Future Past atau The Flash gitu
BalasHapusMirip sama Mengubah Masa Lalu sih, tapi kalo dulu biasanya menciptakan dunia alternatif, yah, atau dunia paralel gitu ya ._.
Oia ga harus fisik ya.mirip episod mcgyver waktu kepala terbentur dan trbangun di jaman raja arthur
HapusYaa karena aku pecinta fantasy, bagiku soal time travel ya mungkin-mungkin aja. Tapi entahlah, sepertinya secara ilmu pengetahuan juga gamungkin. :D
BalasHapusNurul Islamiyah
Twitter : @Iiind_
FB : https://www.facebook.com/nurul.islamiyah.3551
E-mail : nurulislamiiyah@gmail.com
Kalo sejauh yang saya pikir sih kayaknya nggak bisa. Untuk saat ini ya. Nggak tau lagi deh beberapa tahun lagi. Soalnya kan yang namanya teknologi nggak bisa diprediksi. Dulu saya pikir proyeksi hologram itu nggak mungkin, dan yang bikin saya kagum banget: Kok bisa NASA 'ngirim' barang ke pesawat ruang angkasa pake teknologi 3D printing? Kalo dulu saya dikasi tau bakal ada alat kayak gitu sih saya bakal ngetawain orang yang ngasi tau saya. Tapi yaaaaah buktinya sekarang ada. Hehehe
BalasHapusetika setya perwari / tikikabum@gmail.com
@tikikabum
Kalau menurutku... time travel sangat mustahil dan hanya ada di dunia khayalan. Karena perjalanan waktu tersebut selama ini hanya ada di buku, atau film seperti film Interstellar yang keren banget :)
BalasHapusTapi kalau dipikir2 lagi perbedaan waktu sangat mungkin terjadi... misal di bumi berjalan 1 jam 60 menit, kalau di mars 1 jam bisa 1000 menit. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan waktu dimana kedua orang yang berada pada masing2 planet akan mengalami usia yang berbeda juga...
Makasih buat kesempatan Giveaway nya :)
Astri Nardi
@astri_nardi
astri.nardi@gmail.com
Nama : Dwi Setianto
BalasHapusEmail/ Twitter : setians.radcliffe21@gmail.com / @Dwi_Setianto
Time Travelling, menurutku cuma ada di buku-buku fiksi kesayanganku. Dunia dengan segala ruang dan waktu terus bergerak maju sekonstan gerak jarum jam dinding yang terus berputar searah, kecuali kalau tombol pengaturnya diputer-puter. Kalau pun memang ada, lalu apalah arti penyesalan? Apalah arti berhati-hati terhadap kesalahan jika kita bisa menekan Ctrl+Z? Oh, tentu saja aku akan senang hati memutar Time-Turner sehingga nilai Ujian Bahasa Indonesiaku tidak jeblok.
Yang aku tahu, ada orang-orang dengan indra keenam yang berkemampuan seperti penjelajah waktu tapi hanya bisa melihatnya. Jadi, perjalanan waktu ke beberapa tahun yang lalu atau yang akan datang dan ikut hidup bahkan mengubah sejarah itu mustahil, semustahil menjadikan mantan pacarmu jadi bukan mantanmu lagi.
Terima kasih :D
Nama : Rico Martha
BalasHapusEmail/ Twitter : ricko.mr@gmail.com / @richoiko
menurut saya, hingga saat ini masih belum bisa melakukan perjalanan lintas waktu. salah satunya karena konsep time paradox. saya rasa, jika time traveling bisa dilakukan, umumnya manusia akan merubah masa lalu. bisa karena terjadi kesalahan, ada hal yang tidak seharusnya dilakukan, ataupun karena ingin membuat sesuatu lebih baik. padahal menurut saya, apa yang diubah pada masa lalu, akan memberi dampak pada masa kini. selain itu, jika manusia bisa melakukan perjalanan lintas waktu, maka manusia tidak bisa belajar dari pengalaman pahit. sehingga manusia akan berbuat seenaknya dan tidak terlalu memikirkan resiko. karena jika terjadi sesuatu hal buruk, manusia akan senantiasa mengubahnya dengan kembali ke masa lalu kembali. kedewasaan seseorang juga akan dipertanyakan.
Nama: Priskila Indah Sekar
BalasHapusTwitter: @prizkaindah
Email: indahsekarmustika@gmail.com
Time travel menurutku bisa saja terjadi di dunia nyata, apalagi dengan kecanggihan teknologi sekarang ini. Namun bisa dibilang mustahil juga karena perpindahan obyek antara ruang dan waktu akan membuyarkan elemen penyusun obyek dan menentang banyak hukum fisika. Jadi time travel bisa sungguh terjadi atau tidak tergantung dari perkembangan pemikiran manusia dan kecanggihan teknologi di masa mendatang.
Nama: Akhfhin Rahardhiyanto
BalasHapusTwitter: @afingleek
Email: afingleek@gmail.com
Time travel situ mungkin banget di dunia khayalan ya kalo di dunia nyata menurutku ga mungkin banget karena waktu kan emang terus berjalan ya kita ga bisa ngembaliin lagi ke masa lalu itu mustahil dan melawan kehendak Tuhan. Tapi ada cara lelucon sih kalau mau time travel seperti misalnya kita pergi ke Amerika atau Amsterdam yang time zonenya berbeda dari kita itu sudah time travel menurutku hahahahahaha. Because we're travelling between different time zones ;)
Nama : Ipeh Alena
BalasHapusTwitter : @ipehalena
Email : semuablogku@gmail.com
bagaimana pendapatmu tentang time travel, mungkin atau tidak mungkin terjadi?
Ada dua sisi dalam pikiran saya sebelum menjawab pertanyaannya. Sisi pertama, yaitu sisi religi, yang dimana saya gak begitu religius bener tapi suka sok banget religius. Dalam islam ada pepatah yang mengatakan : Yang paling jauh dari manusia adalah masa lalu. It means, sudah terbantahkan kemungkinan untuk berjalan ke masa lalu. Kembali ke masa yang telah lalu, sesuatu yang sudah pasti tidak bisa terjadi. Kalau dari sisi satunya.
Eh ternyata, pikiran saya ini seperti mata koin, yang punya dua sisi berlawanan. Kalau dari issue yang sering diangkat tentang Time Travel, buat saya mungkin. Pernahkan ada sebuah website yang menceritakan di salah satu foto yang jadul banget, ada sosok manusia yang sedang menggunakan kamera. Sementara saat itu kamera belum pernah digunakan. Bisa jadi itu adalah Meg Ryan yang sedang mendatangi Hugh Jackman dalam film Leopold. Tapi, kalau Time Travel semacam bukunya Audrey Wiffenger (kalau gak salah ) yang Time Traveler's wife, saya sih tidak mau kalau sampai begitu. Tiba-tiba harus pergi ke masa lalu saat sedang bersama istrinya. Huh.
Begitulah kak, jawaban saya. Semoga berkenan :)
Amanda Sheila / @mndshl (twitter) / amanda.cheila@yahoo.com
BalasHapusPersonally buat aku sih, Time Travel itu sangat, sangat menggiurkan dan sangat menyenangkan kalau memang andaikata bisa dilakukan dengan bebas dan tanpa resiko. Nggak perlu jauh-jauh, seperti Doraemon misalnya. Atau Time Turner-nya Hermione. Paling mentok cuma dilarang mengubah sesuatu, karena kalau sesuatu di masa lalu diubah, yang pasti akan berdampak di masa depan. Sangat masuk akal, tapi kalau untuk dunia "nyata", Time Travel tidak mungkin terjadi. Karena yang sudah terjadi, ya sudah, terjadi. Nggak akan bisa diubah. Konsep Time Travel menurutku basic-nya adalah, impian atau keinginan manusia untuk memutar waktu atau mengunjungi masa lalu karena siapa sih yang nggak pengin membenarkan kesalahan yang diperbuat? Atau mengulangi lagi kebahagiaan yang pernah dialami? Jadi, ya gitu itu, Time Travel tidak mungkin dilakukan di dunia nyata. Kalaupun memang ada dan manusia terbukti bisa memutar waktu atau kembali ke masa lalu, wallahualam. Aku nggak bisa kasih komentar selain, "Enak banget, lo." :)
Nama: Ananda Nur Fitriani
BalasHapusTwitter: @anandanf07
Email: Anandanftrn@gmail.com
Time Travel (perjalanan waktu), kalo pendapat aku sih ya ga mungkin. Menurut aku, kita ga akan bisa kembali ke masa lalu atau pergi ke masa depan. Masa lalu itu cuma bisa dikenang. Dan masa depan itu hasilnya baru bisa dilihat dari apa yang kita lakukan sekarang. kalo mengubah masa lalu sih menurut aku bisa aja, tapi tergantung dengan apa yang diubah. Cara mengubah nya itu bukan seperti yang di X-Men: The Days of Future Past ya, itu kan ceritanya kembali ke masa lalu untuk mengubah masa depan. Kita bisa mengubah masa lalu tentang sesuatu yang fleksibel, misalnya hubungan dengan seseorang, bisa aja dulunya kita itu deket banget sama seseorang, tapi karena sesuatu kita malah bisa musuhan. Lalu bisa aja kan kita jadi baikan lagi? Itu juga termasuk 'perubahan' dari masa lalu. Misalkan kita menyakiti hati seseorang, kita mungkin saja sudah bilang 'maaf' dan dia juga sudah memaafkan, namun luka yang ada dihatinya akan tetap berbekas. Nah, walaupun masa lalu bisa diubah, namun pasti masih akan ada bekas dari masa lalu tersebut.
Karena kita tidak akan bisa kembali ke masa lalu, maka pergunakanlah waktu sebaik baiknya :) jangan sampe nyesel nantinya. Tapi kalo ada kesalahan di masa lalu, kita gausah menyesalinya juga, yang penting kita ga akan ngelakuin kesalahan yang sama lagi untuk kedepannya, dan bisa belajar dari kesalahan tersebut. 'pengalaman adalah guru terbaik' :)
Kalau secara logika sih, time travel nggak mungkin terjadi. Meski banyak orang bersaing untuk menemukan cara melintasi waktu (kayak Doraemon), hal itu nggak bisa dinalar menurutku. Kalau time travel bisa terjadi, lantas untuk apa Tuhan menciptakan rasa penyesalan dan sia-sia dong rasa pembelajaran dari masa lalu, karena toh kita bisa mengarungi waktu lagi dan mengubah semuanya menjadi baik-baik saja.
BalasHapusAku kira, hal itu nggak akan pernah terjadi.
@asysyifaahs/asysyifaahs[at]yahoo[dot]com
Tenggat GA hari ini 13 april 2015 pukul 12 siang WIB
BalasHapusNevermind my blog time setting. i havent set it
HapusGA DITUTUP.trims partisipasinya.tunggu pengumumannya ya.
BalasHapus